INDERA PENDENGARAN (TELINGA)
Kita
wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menciptakan bentuk
tubuh yang paling sempurna. Salah satunya adalah kita diberi indera pendengaran
(telinga). Dengan menggunakan indera ini, kita bisa mendengar berbagai suara,
seperti kicauan burung, suara air mengalir dan musik. Apa saja bagian dan
fungsi indra pendengaran?
A. PENGERTIAN TELINGA
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang
berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan.
Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau
bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang
berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan
frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.
B. FUNGSI TELINGA
§ Telinga
Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ
telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini
berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan
dan untuk mendengar.
§ Telinga
Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera
pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar
yang akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yang akan
kami jelaskan dibawah.
C. BAGIAN – BAGIAN TELINGA DAN FUNGSINYA
Secara luas telinga di bagi menjadi 3
bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga Tengah, dan Telinga
dalam. Masing – masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik terhadap
tugasnya masing – masing. Berikut penjelasan untuk bagian – bagian telinga
tersebut :
1. Telinga
Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun
telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis auditoris eksternal), dan
gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang
rawan yang memiliki bentuk khas untuk mendukung fungsinya, yaitu untuk
memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran telinga.
Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini
terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen
(bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak
banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya
serangga karena memiliki bau tidak sedap.
Membran Timpani adalah
bagian yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara.
2. Telinga
Tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang
berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap seimbang. Dinding dari bagian ini
dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara yang
diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah
terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga
dengan rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk
menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian
tengah.
Telinga bagian tengah terdiri atas 3
tulang pendengaran utama Yaitu Maleus(Martil), Incus(Landasan),
dan Stapes(sanggurdi), Tulang – Tulang ini saling berhubungan
satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang –
tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini
berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada
telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam. Tuba Eustachius ini
selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita
dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk
menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan
kembali tekanan udara.
3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang
dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga sebagai labirin karena
bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea)merupakan rongga yang
terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin
Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang,
namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan
endolimfe.
Labirin Tulang telinga dalam terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
§ Koklea
(Fungsinya lebih ke pendengaran)
§ Vestibuli
(Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
§ Kanalis
Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
a. Koklea
(Rumah Siput)
Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke
belakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di
ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel – sel saraf di
dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan
membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi
memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala
Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut skala timpani. Diantara
skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atas Skala
media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian
bawahnya oleh membran basilaris.
Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani
terdapat cairan yang disebut dengan cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari
cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara
di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang disebut dengan
endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.
Pada Bagian atas membran basilaris
terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama organ korti. Organ
Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti
adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut
pada organ korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari
saraf otak VIII.
b. Vestibul
Vestibuli
adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini
disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebutmacula acustika.
Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula
tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar
partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith.
Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan :
c. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah
Lingkaran)
Kanalis Semisirkularis adalah saluran
setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun
menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda. 3 Saluran tersebut
adalah :
§ Kanalis
Semisirkularis Horizontal
§ Kanalis
Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
§ Kanalis
Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)
D. PROSES TERJADINYA PENDENGARAN
- Bunyi masuk ke liang telinga dan menyebabkan
gendang telinga bergetar.
- Gendang telinga bergetar oleh bunyi.
- Getaran bunyi bergerak melalui osikula ke rumah
siput.
- Getaran bunyi menyebabkan cairan di dalam rumah
siput bergetar.
- Getaran cairan menyebabkan sel rambut melengkung. Sel rambut menciptakan sinyal saraf yang kemudian ditangkap oleh saraf auditori. Sel rambut pada salah satu ujung rumah siput mengirim informasi bunyi nada rendah dan sel rambut pada ujung lain mengirim informasi bunyi nada tinggi.
- Saraf auditori mengirim sinyal ke otak di mana sinyal ditafsirkan sebagai bunyi
BUNYI
A. Definisi
Bunyi
Bunyi meerupakan hasil
dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu,
bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh benda-benda
yang bergetar.
B. Sifat-sifat
Bunyi
Sifat-sifat ada tiga,
yaitu sebagai berikut :
1. Termasuk
gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya)
2. Perambatannya
membutuhkan medium
3. Dapat
dipantulkan.
C. Sumber-sumber
Bunyi
Setiap benda yang
bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi.
Sumber bunyi adalah benda-benda yang dapat dapat menghasilkan bunyi. Contoh
sumber bunyi adalah garpu tala, alat-alat musik seperti gamelan, suling dan
trapet serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.
D. Perambatan
Bunyi
Ketika ada terompet
ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut secara
bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara.
Udara merupakan yang sering dilalui pleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium.pada umumnya, bunyi dapat
merambat melalui medium padat, cair dan udara. Bunyi tidak merambat diruang hampa
udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat.
Benda padat dan cair
merupakan pengahantar bunyi yang baik darip pada udara. Hal ini disebabkan
susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel
udara.
Selain jenis medium,
faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium. Semakin besar
(meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi aka semakin besar. Hal ini
dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, malekul-malekul medium akan
bergerak lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel
mediumyang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbuhkan
ini, energi aka berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi akan
semakin cepat.
E. Pemantulan
Bunyi
Bunyi merupakan suatu
gelombang sehingga bunyi mengalami pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis
bunyi pantul.
1. Bunyi
yang memperkuat bunyi asli
Bunyi ini terjadi
apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan dinding
pemantulnya. Dengan demikian, bunyi pantulnya akan tedengar jelas dan bersamaan
dengan bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada didalam
ruangan kecil akan terdengar jelas.
2. Gaung
Gaung adalah bunyi
pantulan yang hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul
berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan yang jeras.
Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi didalam bioskop. Untuk
menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser
dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, sepeti karpet, busa karet dan gabus.
3. Gema
Gema adalah bunyi pantulan yang
terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi
dengan dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantulan yang dihasilkan
oleh dinidng antar bangunan dan dasar suatu ruangan.
Ayo Mencoba
Tujuan
: Mengidentifikasi sifat bunyi (merambat) melalui benda padat.
Alat
dan Bahan :
1. Gelas
plastik 4 buah
2. Benang
jahit
3. Paku
(gurumu yang akan menggunakannya)
Langkah
kerja :
1. Buatlah
satu lubang kecil dengan ujung paku di tengah dasar gelas plastik,
2. Potong
benang jahit sepanjang 2 sampai 3 meter,
3. Masukan
benang ke dalam gelas plastik melalui lubang kecil,
4. Buatlah
simpul agar tidak lepas,
5. Berbicaralah
dengan temanmu melalui telepon gelas plastik,
6. Lepaskan
benang dari gelas plastik,
7. Berbicaralah
dengan temanmu melalui telepon [lastil tanpa benang,
8. Dengarkan
dan catat apa yang ia sampaikan. Berikan hasilnya kepada temanmu untuk
diperiksa.